Selasa, 29 Mei 2012

7 air terjun indah di indonesia [7 Beautiful Downfalls indonesia]

indonesia the emerald of equator pada 12 Januari 2010 pukul 15:34 menerbitkan... Curahan air dari tebing terjal merupakan fenomena alam yang indah dan selalu menjadi objek wisata yang menarik. Inilah tujuh air terjun di Indonesia yang patut Anda kunjungi. Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Bali, Lombok dan Manado adalah beberapa daerah yang memiliki air terjun indah. Meski masih ada beberapa yang belum memiliki fasilitas wisata memadai, keindahannya bisa menjadi hiburan yang menyenangkan.
1. Bissapu Air terjun Bissapu yang terletak di Desa Bonto Salluang, sekitar 5 kilometer dari Kota Bantaeng, Sulawesi Selatan ini, boleh jadi belum sepopuler Bantimurung yang telah tersohor di Indonesia bahkan dunia. Meski demikian, air terjun ini sesungguhnya memiliki pesona yang mengagumkan. Deru air yang kadang membiaskan warna-warni pelangi ini, menyembul di antara gugusan tebing terjal di sekitarnya. Bila ingin berkunjung, pagi hari adalah saat yang paling pas.
2. Cibeureum Cibodas mungkin sebuah nama yang tak lagi asing di telinga Anda yang tinggal di ibukota. Taman hijau yang dipenuhi pepohonan dengan hawa yang masih sejuk, menjadi daya tarik utama dari tempat yang berada di kaki Gunung Gede Pangrango ini. Tidak heran bila setiap akhir pekan, tempat ini pasti dipenuhi wisatawan. Di sini Anda juga bisa menjumpai sebuah air terjun cantik yang tersembunyi di antara lereng-lereng curam yang dikenal dengan nama Cibeureum. Bukan hanya satu, di kompleks air terjun ini Anda bisa melihat dua air terjun lain yang berasal dari Sungai Cikundul dan Cidendeng plus hutan tropis Jawa Barat yang masih lebat. Berjarak sekitar 2,6 km atau satu jam dengan berjalan kaki dari gerbang masuk Taman Nasional, perjalanan untuk mencapai air terjun Cibeureum ini tidak seberat dan sesulit yang dibayangkan. Setelah membekali diri dengan tiket masuk (Rp.3.000,-), Anda tinggal berjalan santai melintasi jalan yang relatif datar dan terlindung pepohonan. Pada beberapa bagian yang dulunya berlumpur atau curam, sudah dibangun jembatan kayu. Pokoknya jangan takut kehabisan tenaga, deh. Anda tidak akan merasa lelah karena di tengah perjalanan akan menemukan sebuah telaga yang bisa berubah warna, kadang hijau kecoklatan atau biru. Unik bukan? Balai TNGP Dirjen Perlindungan Dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan Jl. Raya Cibodas Cianjur , Jawa Barat Telp: (0263) 512776 website: www. tngp. or. id
3. Bantimurung Di selatan Sulawesi, air terjun yang berada di Maros ini menjadi tujuan favorit para wisatawan. Berkat kecantikan alamnya, seorang ilmuan terkenal asal Inggris, Alfred Russel Wallace pun mengaku jatuh cinta. Tidak seperti air terjun yang lain, air terjun Bantimurung memang lebih landai. Namun, lereng yang menjadi jalan air sungai yang tak kunjung surut ini, terlihat unik dan mengagumkan. Di samping menawarkan keindahan air terjun, Anda juga bisa singgah ke Museum Kupu-Kupu atau Gua Mimpi yang masih memiliki stalaktit dan stalagnit. Gua ini berjarak sekitar 800 meter dan dapat dicapai melalui tangga di sisi kiri air terjun.
4.Sipiso-piso Membahas soal air terjun, tentu tak bisa lepas dari air terjun yang satu ini. Sipiso-piso yang ada di Sumatera Utara menderu hingga 120 meter, dinobatkan sebagai air terjun tertinggi di Indonesia. Untuk menuju air terjun ini dari Berastagi, arahkan perjalanan ke Parapat. Tak jauh setelah melewati Kota Kabanjahe, perhatikan jalan dengan teliti dan temukan tanda untuk menuju air terjun ini. Setelah berbelok ke kiri, ikuti jalan ini hingga menemukan sebuah danau besar yaitu Danau Toba. Di danau ini Anda bisa singgah sebelum meniti jajaran anak tangga yang melintasi lereng perbukitan di tepi Danau Toba. Ini yang merupakan satu-satunya jalan aman bagi wisatawan.
5. Gitgit Tingginya yang mencapai 45 meter, menobatkan air terjun yang terletak di Utara Bali ini sebagai air terjun tertinggi di Pulau Bali. Setelah menempuh perjalanan sekitar 500 meter dengan melintasi anak tangga yang berliku, Anda bisa melihat areal sawah yang membentang dan gemericik air sungai yang mengalir di kawasan yang berada sekitar 7 km sebelum Pantai Lovina ini. Aneka toko yang menjual suvenir unik serta beberapa penginapan sederhana merupakan sejumlah fasilitas yang tersedia di sini. Ingin berenang atau sekadar menikmati keindahannya dari tepian, semuanya tetap asyik!
6.Sendang Gila Setelah menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 2,5 jam plus 20 menit menyusuri anak tangga, Anda akan sampai di Air tejun Sendang Gila yang berada di Desa Senaru, Lombok. Maklum saja, air yang tercurah dari ketinggian 30 meter ini merupakan tujuan wisata utama di kaki Gunung Rinjani. Bila stamina dan waktu tidak menjadi masalah bagi Anda, lanjutkan perjalanan menuju air terjun Tiu Kelep dan Betara Lenjang. Merupakan dua air terjun lain yang berada di hulu Sendang Gila. Jangan lupa untuk mencoba mandi di bawah air terjun ini. Konon, siapa saja yang mandi di sini akan merasa satu tahun lebih muda dan tubuh pun akan terasa lebih segar. Jadi, bila Anda sudah mulai khawatir dengan bertambahnya usia, mungkin tidak ada salahnya mencoba air terjun ini. Siapa tahu benar-benar berkhasiat.
7.Kali Berlibur ke Manado jangan hanya menjelajah ke berbagai tempat makan yang enak. Rasanya belum lengkap bila belum sempat menyaksikan air terjun Kali. Sebab, selain lokasinya yang sangat dekat dari jantung kota, hanya sekitar 10 km, memandangi air terjun setinggi 60 meter ini juga akan memuaskan mata, hati dan pikiran Anda. Jangan lupa siapkan kamera yang waterproof untuk mengabadikannya. Jalan menuju kawasan yang memiliki dua air terjun ini masih alami, sehingga bila ingin mengunjungi lokasi ini sebaiknya memakai sepatu yang tepat untuk melindungi kaki Anda.

7 PUNCAK TERTINGGI DI DUNIA

Pulau Sumatra : Gunung Kerinci (3.805 m dpl) Gunung Kerinci (juga dieja “Kerintji”, dan dikenal sebagai Gunung Kerenci, Gadang, Berapi Kurinci, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci terletak di Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Ia adalah fitur paling terkenal dari Taman Nasional Kerinci Seblat. Gunung Kerinci merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia (3.805 m dpl). Gunung ini memiliki kawah berbentuk kerucut dengan dinding bagian atas berukuran 600 x 580 meter dan 120 x 100 meter untuk dinding bagian bawah. Kawah ini diisi oleh air dengan warna hijau kekuning-kuningan. Pada ketinggian 3.805 m dpl menawarkan pemandangan ke empat penjuru mata angin yang sangat mengagumkan. Kerinci masih aktif dan terakhir kali meletus pada tahun 1970. Pulau Jawa : gunung Semeru (3.676m dpl) Gunung Semeru (3.676m dpl) merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dan merupakan gunung berapi tertinggi ke-tiga di Indonesia. Gunung Semeru terletak di pegunungan Tengger dan bertetangga dengan Gunung Bromo. Gunung ini menyuguhkan pemandangan yang sangat menarik bagi para pendaki, yaitu letusan vulkanis setiap 10 menit yang menyembur dari kawah Jonggring Saloko. Selain itu dipertengahan jalur pendakian terdapat danau Ranu Kumbolo dengan luas sekitar 5 Ha menyiratkan kesan tersendiri bagi pendaki Semeru. Kep.Sunda Kecil : Gunung Rinjani (3.726m dpl) Gunung Rinjani terletak di Pulau Lombok bagian Utara dengan ketinggian 3,726 m dpl, merupakan gunung berapi tertinggi ke dua di Indonesia. Bagi masyarakat Hindu mereka percaya di puncaknya merupakan tempat suci, tempat tinggal para Dewa. Pendakian ke gunung Rinjani dapat menjadi pengalaman tak terlupakan. Pada ketinggian 2000 m di atas permukaan laut terdapat kaldera yang membentuk danau Segara Anak. Di tengah-tengah terdapat gunung Barujari yang masih aktif, tempat ini juga merupakan sumber mata air panas yang dipergunakan untuk berobat, sedangkan danau Segara Anak dapat dipergunakan sebagai tempat memancing. Pulau Kalimantan : Gunung Bukit Raya (2.278m dpl) Seharusnya puncak tertinggi di pulau ini adalah puncak gunung Kinabalu (4.095 m dpl), akan tetapi berhubung puncak tersebut berada di negeri jiran Malaysia, maka tidak termasuk kedalam kelompok tujuh puncak tertinggi di tujuh kepulauan atau pulau Indonesia. Untuk itu puncak tertinggi di pulau Kalimantan dipegang oleh puncak Gunung Bukit Raya dengan ketinggian 2.278 meter dari permukaan laut. Gunung ini berada di perbatasan propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan tengah. puncak bukit raya terletak di Pegunungan Schwaner yang berada pada kawasan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya. Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya merupakan Kawasan konservasi yang terletak di jantung Pulau Kalimantan. Kawasan ini memiliki peranan penting dalam Fungsi hidrologis sebagai catchment area bagi Daerah Aliran Sungai Melawi di Kalimantan Barat dan Daerah Aliaran Sungai Katingan di kalimantan Tengah. Kawasan hutan Bukit Baka-Bukit Raya Merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan tropika pengunungan yang mendominasi puncak-puncak pegunungan Schwaner Pulau Sulawesi : Gunung Jatimojong (3.430m dpl) Puncak gunung tertinggi di pulau ini dipegang oleh pegunungan Latimojong dengan puncak tertingginya bernama Rante Mario memiliki ketinggian 3.430 m dari permukaan laut. Pegunungan Latimojong ini berada di kabupaten Enrekang propinsi Sulawesi Selatan, pada koordinat 120°01’30″ BT – 03°23’01″ LS serta bukan merupakan gunung berapi. Akses rute normal pendakiannya berawal dari desa Karangaan Kepulauan Maluku : Gunung Binaiya (3.027m dpl) Gunung Binaiya yang merupakan puncak tertinggi di kepualan Ambon ini berada tepatnya di pulau Seram. Berdiri dengan ketinggian 3027m dpl dan berada pada posisi geografis 3° 10′ LS dan 129° 28′ BT. Selain itu gunung ini juga mempunyai dua puncak lainnya yang mempunyai ketiggian 3019m dpl dan 3011m dpl. Gunung yang jarang dijamah pendaki gunung ini mempunyai tantangan tersendiri yaitu dikarenakan kita akan dihadapkan pada titik awal pendakian mulai dari 0 m dpl. Gunung ini berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Manusela yang mempunyai luas 189.000 ha. Curah hujan cukup tinggi di taman nasional ini, rata-rata 2000 mm per tahunnya, dan musim penghujan terjadi pada bulan November hingga April dan musim kemarau pada bulan Mei hingga Oktober. Pulau Irian : Pegunungan Jaya Wijaya /Punak Cartenzs (4.884m dpl) Puncak gunung tertinggi di pulau ini adalah merupakan juga puncak tertinggi di Indonesia dan juga masuk kedalam salah satu Seven Summit di tujuh benua dunia, yaitu Cartenzs Pyramid dengan ketinggian 4.884 m dari permukaan laut, puncak Carstenzs berada didalam kawasan pegunungan Jaya Wijaya pada posisi 04º03’48″LS 137º11’09″BT, yang merupakan gunung karang (limestone), dan terdapat hamparan salju abadi dibeberapa tempat di pegunungan ini. Gunung yang berada di provinsi Papua ini bisa diakses lewat rute normal dari desa Ilaga. puncak Cartensz Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya. Kali ini, Carstenz Pyramid atau yang bisa disebut dengan puncak jaya, juga berada di Papua. Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania. Mengapa tidak di Asia? Karena puncak tertinggi di Asia sudah dipegang oleh Gunung Himalaya yang ada di perbatasan India dan Cina.

7 puncak dunia ( The Seven Summits)

1. Carstensz Pyramid Ketinggian : 4884 M (meter) Benua : Oceania/ Australia Negara : Indonesia Waktu ideal pendakian : Februari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November
Carstensz Pyramid atau yang oleh penduduk setempat dikenal dengan nama “Ndugu - Ndugu”, merupakan salah satu gunung salju yang berada di belahan katulistiwa selain Kilimanjaro. Terletak di pulau Irian Jaya, dan merupakan puncak tertinggi di komplek pegunungan Jaya Wijaya. Nama Carstensz, diambil dari nama penemunya yaitu ‘John Carstensz’ seseorang berkebangsaan belanda. Pada tahun 1623 ia membawa kabar ke Eropa tentang adanya gunung salju yang berada di katulistiwa, tapi tidak ada satu orang pun yang percaya saat itu. Walaupun puncak Carstensz merupakan puncak terendah dari tujuh puncak ‘Seven Summits’, namun Carstensz terkenal memiliki pemandangan dan bentukan alam yang eksotis. 2. Kilimanjaro Ketinggian : 5892 M (meter) Benua : Afrika Negara : Tanzania Waktu ideal pendakian : Januari, Februari, Maret, Juni, Juli, Agustus
Berasal dari bahasa Swahili yang berarti Gunung yang bercahaya (kilima: gunung, njaro: bercahaya), Kilimanjaro berdiri perkasa di Timur Laut Tanzania, dengan ketinggian 5.892 m dpl sekaligus menjadikan Kilimanjaro sebagai Gunung tertinggi di Benua Afrika. Kilimanjaro adalah Gunung Api Strato Raksasa dengan Puncak tertingginya bernama Uhuru Peak. Disebut sebagai Gunung yang bercahaya, karena Kilimanjaro dimahkotai oleh salju abadi sehingga orang-orang Swahili menyebutnya demikian. Gletser yang menyelimuti puncak Kilimanjaro Sejak 11.700 tahun yang lalu, kini semakin menipis sebanyak 80 %. Bahkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lonnie Thompson (Ohio State University), salju yang menyelimuti puncak ini akan habis diantara rentang waktu 2015 – 2020. ‘Gunung yang Bercahaya’ , orang-orang Swahili mungkin tidak lagi menyebutnya seperti itu saat salju di Kilimanjaro nanti benar-benar mencair. 3. E l b r u s Ketinggian : 5642 M (meter) Benua : Eropa Negara : Russia / Georgia Waktu ideal pendakian : Juni, Juli, Agustus, September
Elbrus adalah Gunung tertinggi di seluruh daratan Eropa, terletak di Pegunungan Caucasus yang merupakan batas antara Eropa dan Asia. Sebelum Elbrus ditetapkan sebagai Puncak tertinggi di Eropa, adalah Mt Blanc yang terletak di Negara Perancis dianggap sebagai Puncak tertinggi di Eropa. Dalam urutan Seven Summits, Elbrus ditempatkan sebagai level terendah dalam tingkat kesulitan dibandingkan dengan 6 puncak lain nya. 4. Vinson Massif Ketinggian : 4897 M (meter) Benua : Antartika Negara : Antartika Waktu ideal pendakian : Desember, Januari, Februari
Walaupun memiliki ketinggian yang relatif rendah (terendah setelah carstensz), namun tidak ada seorang pendaki pun yang menganggap ringan pendakian ke Vinson Massif. Terletak di Benua Antartika dengan panjang 21 Km dan Lebar 18 Km, Vinson Massif memiliki suhu yang sangat ekstrem dengan suhu rata-rata bulanan sekitar -20 ° F. Selama musim panas, November hingga Januari matahari bersinar selama 24 jam. Walaupun secara teknis tidak terlalu sulit, namun iklim antartika yang ekstrem membuat pendakian ke Vinson Massif menjadi suatu hal yang serius. Selain kondisi iklim yang ekstrem, pencapaian ke Vinson Massif membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena faktor lokasi yang sedikit terisolasi dan tidak ada penerbangan reguler yang menuju kesana. 5. Denali (McKinley) Ketinggian : 6194 M (meter) Benua : Amerika Utara Negara : Amerika Serikat Negara bagian : Alaska Waktu ideal pendakian : April, Mei, Juni
Gunung Denali (McKinley) memiliki massa salju yang lebih besar daripada Gunung Everest, meskipun puncak Everest lebih tinggi diukur dari permukaan laut 8.800 m. Kaki Everest terletak di Dataran tinggi Tibet sekitar 5,200 m, memberikan ketinggian vertikal nyata lebih dari 3.700 m. Sedangkan kaki Denali mempunyai ketinggian kira-kira 610 meter, memberikan ketinggian vertikal nyata lebih dari 18.000 kaki 5.500 m. Denali ditandai oleh cuaca yang sangat dingin. Suhu antara -60 ° C dan -83 ° C telah direkam oleh stasiun cuaca otomatis yang terletak di 5.700 m. Di khatulistiwa, gunung setinggi Denali akan memiliki sebanyak 47% oksigen yang tersedia. tetapi karena lokasinya di lintang utara, kadar oksigen di puncak Denali bahkan lebih rendah (42%). 6. Aconcagua Ketinggian : 6962 M (meter) Benua : Amerika Selatan Negara : Argentina Waktu ideal pendakian : Januari, Februari, Maret
Pegunungan Andes merupakan pegunungan terpanjang di Dunia, membentang sejauh 7000 km menyisir sepanjang pantai barat benua Amerika Selatan. Bentangan pegunungan tersebut, mempunyai puncak tertinggi Aconcagua yang terletak di negara Argentina, berbatasan dengan negara Chili. Aconcagua yang berada di deretan Pegunungan terpanjang di Dunia, mendominasi pandangan langit sebelah barat Santiago. Bahkan terlihat dari pantai Pasific yang berjarak lebih dari 160 km. Aconcagua adalah gunung kedua tertinggi pada urutan Seven Summits (setelah Everest). 7. Everest Ketinggian : 8850 M (meter) Benua : Asia Negara : Nepal / China Waktu ideal pendakian : April, Mei
Everest atau bangsa Nepal menyebutnya Sagarmatha, yang berarti Bunda Semesta, merupakan gunung tertinggi di dunia. Tinggi puncaknya pertama kali diukur pada tahun 1852 menggunakan theodolit oleh seorang ahli juru ukur dan pakar matematika berkebangsaan India, Radhanath Sikdar. Sejak diketahui sebagai gunung tertinggi di dunia, para pendaki profesional dari seluruh dunia, segera memasukan Everest sebagai salah satu tujuan pendakian. Tercatat, pada tahun 1921 usaha untuk mencapai puncak Everest mulai dilakukan mengambil jalur dari Tibet. Beberapa pendaki menjadi korban atas usaha tersebut termasuk pendaki legendaris George Mallory dan Andrew Irvine. Namun pada tahun 1953 usaha untuk mencapai puncak Everest akhirnya berhasil, dilakukan oleh Edmund Hillary dan Tenzing Norgay dengan mengambil jalur Nepal melewati Khumbu Ice Fall. Setelah keberhasilan Hillary dan Tentiaj, pendakian ke Everest semakin ramai, menantang para pendaki untuk mencapainya dari segala sisi jalur pendakian. hapunten (maaf) kalo repost2.

Puncak Tertinggi Sumatera

Gunung Kerinci
Gunung Kerinci (1987) Ketinggian 3,805 m (12.484 ft) Ketinggian topografi 3,805 m (12.484 ft) Urutan ke-33 Daftar Ultra Ribu Lokasi Gunung Kerinci terletak di Sumatra Topography Sumatra, Indonesia Pegunungan Bukit Barisan Koordinat 1°41′48″S 101°15′56″EKoordinat: 1°41′48″S 101°15′56″E Geologi Jenis Stratovolcano Busur/sabuk vulkanik Cincin Api Pasifik Letusan terakhir 2009 Pendakian Pertama didaki 1877 oleh von Hasselt and Veth Rute termudah Kersik Tuo Gunung Kerinci (juga dieja "Kerintji", dan dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci terletak di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra. Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sini kita dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah kota Jambi, Padang, dan Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh. Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada tahun 2009. Topografi Gunung Kerinci berbentuk kerucut dengan lebar 13 km (8 mil) dan panjang 25 km (16 mil), memanjang dari utara ke selatan. Pada puncaknya di sisi timur laut terdapat kawah sedalam 600 meter (1.969 kaki) berisi air berwarna hijau. Hingga sekarang, kawah yang berukuran 400 x 120 meter ini masih berstatus aktif. Gunung Kerinci termasuk dalam bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). TNKS adalah sebuah wilayah konservasi yang memiliki luas 1.484.650 hektare dan terletak di wilayah empat provinsi, yang mana sebagian besarnya berada di wilayah Jambi. TNKS sendiri merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan yang memanjang dari utara ke selatan di Pulau Sumatra. Flora dan Fauna Tumbuhan dataran rendah di dominasi oleh beberapa jenis mahoni, terdapat juga tumbuhan raksasa Bunga Raflesia Rafflesia Arnoldi dan Suweg Raksasa Amorphophallus Titanum. Dengan taman nasional Leuser, taman ini terhalang oleh danau toba dan ngarai Sihanok. Sehingga beberapa binatang yang tidak terdapat di taman Leuser ada di sini seperti tapir (Tapirus indicus) dan kus-kus (Tarsius bancanus). Banyak terdapat binatang khas Sumatera seperti gajah, badak sumatera, harimau, beruang madu, macan tutul, kecuali orang utan. Berbagai primata seperti siamang, gibbon, monyet ekor panjang dan Presbytis melapophos. Terdapat juga 140 jenis burung. Pendakian Gunung ini dapat ditempuh melalui darat dari Jambi menuju Sungaipenuh melalui Bangko. Dapat juga ditempuh dari Padang, Lubuk Linggau, dan Bengkulu. Dengan pesawat terbang dapat mendarat di Padang atau Jambi. Keindahan panorama yang natural dengan kekayaan flora dan fauna dapat di temui mulai dari dataran rendah hingga puncak gunung Kerinci, tidak hanya untuk dinikmati tetapi sangat baik untuk melakukan penelitian dan pendidikan. Pendakian ke puncak gunung Kerinci memakan waktu dua hari mulai dari Pos Kersik Tuo. Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro berada pada ketinggian 1.400 mdpl dengan penduduk yang terdiri dari para pekerja perkebunan keturunan jawa, sehingga bahasa setempat adalah bahasa jawa. Dari Kersik Tuo kita menuju ke Pos penjagaan TNKS atau R10 pada ketinggian 1611 mdpi dengan berjalan kaki sekitar 45 menit melintasi perkebunan teh. Pondok R 10 adalah pondok jaga balai TNKS untuk mengawasi setiap pengunjung yang akan mendaki Gunung Kerinci. Dari R10 kita menuju ke Pintu Rimba dengan ketinggian 1800 mdpl, Jaraknya sekitar 2 km dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan. Medannya berupa perkebunan/ladang penduduk, kondisi jalan baik (aspal) sampai ke batas hutan. Pintu Rimba merupakan gerbang awal pendakian berada dalam batas hutan antara ladang dan hutan heterogen sebagai pintu masuk. Pintu Rimba berada pada ketinggian 1.800 mdpl. Di sini ada lokasi shelter dan juga lokasi air kurang lebih 200 meter sebelah kiri. Jarak tempuh ke Bangku Panjang 2 km atau 30 menit perjalanan, lintasannya agak landai memasuki kawasan hutan heterogen. Pos Bangku Panjang dengan ketinggian 1909 mdpl, terdapat dua buah shelter yang dapat digunakan untuk beristirahat. Menuju Batu Lumut medan masih landai jarak 2 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit melintasi kawasan hutan. Pendaki dapat beristirahat di Pos Batu Lumut yang berada di ketinggian 2.000 mdpl, namun di sini tidak ada shelter-nya. Terdapat sungai yang kadang kala kering di musim kemarau. Untuk menuju Pos 1 yang berjarak sekitar 2 km dari Batu Lumut kita membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Jalur memasuki kawasan hutan yang lebat dan terjal dengan kemiringan 45 hingga 60 derajad. Di Pos 1 terdapat sebuah pondok yang dapat digunakan untuk beristirahat Pos ini berada di ketinggian 2.225 mdpl. Untuk menuju Pos 2 jarak yang harus ditempuh sekitar 3 km dengan waktu tempuh 2 jam. Di lintasan ini kadangkala dijumpai medan yang terjal dengan kemiringan hingga 45 tetapi masih bertemu dengan medan yang landai. Terdapat sebuah Pondok yang sudah tua di Pos 2 yang berada di ketinggian 2.510 mdpl, di sini pendaki dapat beristirahat. Untuk menuju Pos 3 jarak yang harus ditempuh adalah 2 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Di lintasan ini dapat kita jumpai tumbuhan paku-pakuan dengan kondisi hutan yang agak terbuka. Terdapat Pondok yang sudah rusak tinggal kerangkanya di Pos 3 yang berada di ketinggian 3.073 mdpl. Di tempat ini pendaki dapat beristirahat dan masih nyaman untuk mendirikan tenda karena masih terlindung oleh pepohonan. Waktu tempuh untuk menuju puncak dari pos ini sekitar 4 jam. Untuk menuju ke Pos 4 jarak yang harus ditempuh sekitar 1,5 km, memerlukan waktu sekitar 1,5 jam. Kondisi jalur berupa bekas aliran air sehingga akan berubah menjadi selokan bila turun hujan. Pos 4 berada pada ketinggian 3351 mdpl tempat ini cukup lapang bisa untuk mendirikan beberapa tenda, namun cuaca di sini sering kali tidak bersahabat. Lintasan selanjutnya untuk menuju puncak berupa pasir, batuan cadas. Jarak tempuh menuju puncak 2 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Di lintasan ini pendaki perlu ekstra hati-hati.

KEBANGGAAN KAMI ( GUNUNG DEMPO )

Gunung Dempo (3159 mdpl) terletak di perbatasan provinsi Sumatera Selatan dan provinsi Bengkulu. Untuk mencapai desa terdekat, terlebih dahulu anda harus mencapai kota Pagar Alam, kurang lebih 7 jam perjalanan darat dari Palembang. Dari ibukota Sumatera Selatan ini tersedia banyak bus ke arah Pagar Alam. Atau apabila anda dari Jakarta, sebelumnya dapat menumpang bus jurusan Bengkulu atau Padang, dan turun di Lahat. Kota Pagar Alam, memang sesuai dengan namanya, kota ini jelas dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan dan yang tertinggi dari barisan tersebut adalah Gunung Dempo. Gunung ini sangat indah menjulang tegak menggapai langit nan biru apabila dilihat pada pagi hari. Oleh karena itu sangat tepat bila bermalam dulu di kota ini, disini banyak tersedia losmen atau motel, berkisar Rp. 20.000 semalam. Budaya kota yang sudah berbaur dari berbagai suku baik pendatang maupun asli menciptakan kedamaian yang anda tidak peroleh di kota-kota besar. Dari terminal Pagar Alam, terlebih dulu mencarter mobil/taksi untuk jurusan Pabrik Teh PTPN III yang jaraknya mencapai 15 km dari terminal. Di pabrik ini ada baiknya anda berkenalan dengan seseorang yang biasa dipanggil pak Anton, beliau termasuk yang dituakan oleh para pencinta alam seantero Sumsel-Lampung. Dengan meminta bantuannya, mobil carteran akan membawa anda ke desa terdekat dari kaki gunung Dempo, yang dapat memakan waktu lebih dari 20 menit, karena jalannya cukup terjal, berkelok dengan melewati hamparan kebun teh nan hijau. Jalur menuju ke puncak gunung inipun sudah sangat jelas dan bahkan di hari-hari biasa pun banyak orang desa yang sengaja naik ke puncak baik itu untuk mencari kayu ataupun sekedar berhiking. Kebun Teh di Gunung Dempo Meski gunung ini cukup tinggi, tetapi air jernih yang ada terdapat sampai setengah perjalanan ke gunung ini sehingga para pendaki tidak perlu khawatir kehabisan air minum selama perjalanan. Sebuah sungai kecil yang jernih, mengalir di perbatasan hutan pertanda kita mulai memasuki daerah hutan yang ditumbuhi dengan tumbuhan yang mirip seperti yang kita dapati di gunung Gede-Pangrango, yaitu hutan montana. Jalan setapak penuh dengan akar-akar yang melintang, kemiringan lereng sendiri cukup curam untuk memeras keringat. Tidak ada tanda-tanda khusus, keadaan hutan ini hampir homogen dan sangat hening. Empat atau lima jam kemudian, kita akan memasuki daerah dengan vegetasi tumbuhan berpohon rendah dan semakin rendah, beberapa daerah agak terbuka, pandangan pun menjadi luas. Gunung Dempo memiliki dua puncak yang satunya bernama Puncak Api. Menjelang puncak pertama Dempo yang merupakan dataran masif, Puncak pertama ditumbuhi tanaman yang rendah mirip perdu. Dari puncak pertama ini kita turun kembali ke lembah yang diapit oleh puncak pertama dan puncak utama. Dilembah ini terdapat sebuah sumber mata air mengalir di sini. Hanya airnya yang jernih ini sedikit kecut rasanya, mungkin pengaruh rembesan belerang. Pendakian kepuncak utama tidak terlalu sulit. Lerengnya terdiri dari kerikil dan batu-batu dengan kemitingan lereng sekitar 40°, cukup stabil untuk didaki. Puncak utama gunung Dempo (3158 m), Merupakan kawah gunung berapi yang masih bergejolak dengan diameter sekitar seratus meter persegi. Dinding kawah cukup terjal dan tidak mungkin bisa dituruni tanpa batuan tali temali. Pemandangan dari puncak cukup mengasyikan. Selain kawah yang memberikan kesan khusus, tampak juga terhamparan provinsi Bengkulu dengan Lautan Hindia dengan hamparan lembah yang sunyi dan hening. Perjalanan turun hanya memakan waktu dua jam. Bila kemalaman anda bisa menginap di Dusuun VI, dengan terlebih dahulu minta izin kepala keamanan di sana.

gunung jaya wijaya

Pegunungan Jayawijaya
Pegunungan Jayawijaya adalah nama untuk deretan pegunungan yang terbentang memanjang di tengah provinsi Papua Barat dan Papua (Indonesia) hingga Papua Newguinea di Pulau Irian. Sebelum penyatuan Papua Barat ke Indonesia, pegunungan ini dikenal dengan nama Pengunungan Orange. Deretan Pegunungan yang mempunyai beberapa puncak tertinggi di Indonesia ini terbentuk karena pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam. Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia. Pegunungan Jayawijaya juga merupakan satu-satunya pegunungan dan gunung di Indonesia yang memiliki puncak yang tertutup oleh salju abadi. Meskipun tidak seluruh puncak dari gugusan Pegunungan Jayawijaya yang memiliki salju. Salju yang dimiliki oleh beberapa puncak bahkan saat ini sudah hilang karena perubahan cuaca secara global. Sejarah terbentuknya Pegunungan Jayawijaya Menurut teori geologi, awalnya dunia hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia. Benua Eurasia pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia. Pengendapan yang sangat intensif terjadi di benua Australia, ditambah terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua. Akibat proses pengangkatan yang terus-menerus, sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini. Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya. Puncak-puncak Jayawijaya Puncak Yamin 4.535 M.dpl Puncak Idenberg 4.673 M.dpl Puncak Mandala 4.650 M.dpl Puncak Trikora 4.730 M.dpl puncak Carstenz Timur 4400 M.dpl